Hanya sedikit tulisan yang mungkin membantu

Wednesday, 28 October 2015

Batuan Beku Non Fragmental

Batuan Beku Non Fragmental
Gambar Sampel Batuan Beku Non-Fragmental
             Magma adalah cairan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah yang bersifat mobile atau mudah bergerak dan memiliki sifat kimia tertentu dengan kisaran suhu 900-1300 Celcius. Magma juga dapat terbentuk karena batuan mendapat suhu yang melewati titik kritisnya yang dipengaruhi oleh tekanan.
              Batuan beku terbentuk dari hasil pembekuan magma, baik dibawah permukaan bumi (batuan beku intrusif) ataupun di permukaan bumi (ekstrusif). Batuan beku ekstrusif juga dibagi menjadi 2 jenis, yaitu batuan beku efusiv (terbentuk dari aliran) dan batuan beku eksplosif (terbentuk dari letusan). Dalam proses pembentukannya, batuan beku ini terbentuk dipengaruhi oleh adanya suhu dan tekanan tertentu. 
            Batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu batuan beku Non-Fragmental dan batuan beku Fragmental. Batuan beku non-fragmental adalah batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi, sementara batuan beku fragmental adalah batuan beku yang terbentuk dari adanya erupsi atau aktivitas vulkanik. 
Mengidentifikasi Batuan beku Non-Fragmental              Kenampakan batuan beku non-fragmental secara megaskopis dapat dilihat dari sifat fisik yang terdapat pada batuannya. Kenampakan tersebut meliputi : 
  • Warna 
    • Warna cerah biasanya ditemukan mineral-mineral felsik seperti Kuarsa dan Orthoklas yang mencirikan sifat magma asam. 
    • Warna dengan kecerahan sedang/intermediet biasanya ditemukan mineral-mineral intermediet seperti Biotit, Plagioklas Na, dsb yang mencirikan sifat magma intermediet. 
    • Warna gelap biasanya ditemukan  mineral-mineral mafik seperti Piroksen, Plagioklas Ca, Olivin, yang mencirikan sifat magma basa. 
           Dalam hal ini, warna tidak selalu dapat menunjukkan sifat magma suatu batuan. Untuk itu dalam mengidentifikasi batuan beku, diharuskan mengidentifikasinya lewat sifat fisik lainnya. 
  • Struktur 
              Struktur merupakan kenampakan batuan secara megaskopis yang terlihat, seperti :
    • Masif, yaitu struktur batuan pejal yang tidak memiliki lubang-lubang gas ataupun retakan. 
    • Vesikuler, yaitu struktur batuan yang terdapat lubang gas. 
      • Skoria, yaitu struktur batuan yang memiliki lubang gas yang tidak saling berhubungan dikarenakan viskositas magmanya yang rendah. 
      • Pumice, yaitu struktur batuan yang memiliki lubang gas yang saling berhubungan dikarenakan viskositas magma yang tinggi. 
      • Amigdaloidal, yaitu struktur batuan yang lubang gasnya sudah terisi oleh mineral-mineral sekunder. 
    • Kekar Kolom / Collumnar Joint, yaitu kekar yang berbentuk seperti kolom, terbentuk ketika terjadi pembekuan pada intrusi dangkal (dike). 
    • Kekar berlembar / Sheeting Joint, yaitu kekar yang berlembar yang diakibatkan dari hasil pembekuan sill dangkal. 
    • Cooling Joint, yaitu kekar yang terbentuk pada saat pembekuan magma yang cepat. 
    • Lava Bantal / Pillow Lava, yaitu struktur yang berbentuk seperti bantal yang menumpuk yang terbentuk akibat pembekuan magma di lingkungan air yang memiliki tekanan yang cukup. 
  • Tekstur 
          Tekstur merupakan kenampakan butiran mineral di dalam batuan yang dapat diidentifikasi untuk menginterpretasi mengenai sejarah pembekuan yang berkaitan dengan kecepatan pendinginan, lokasi pembekuannya, dan segala proses yang terjadi selama pembekuan terjadi. Tekstur batuan beku meliputi :
    • Derajat Kristalisasi 
               Derajat kristalisasi ialah tingkatan pembentukan kristal dalam batuan beku. Dalam proses pemkristalan, semakin lama pembekuan maka kristal yang terbentuk akan semakin besar dan terlihat lebih jelas. Sementara bila pembekuan terjadi sangat cepat, maka yang akan terbentuk adalah gelasan karena tidak sempat membentuk kristal. Derajat kristalisasi ada 3 jenis, yaitu:
      • Holokristalin, ialah bila seluruh batuan tersusun atas kristal-kristal mineral 
      • Hipokristalin, ialah bila batuan tersusun atas sebagian kristal dan sebagian gelasan. 
      • Holokristalin, ialah bila seluruh batuan tersusun atas gelasan. 
    • Granularitas 
               Granularitas merupakan hubungan antar kristal terhadap kristal lain dalam satu batuan yang diidentifikasi dari ukurannya. Granularitas dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
      • Equigranular, yaitu tekstur dimana kristal yang menyusun batuan berukuran sama besar/seragam. Terbagi 2: 
        • Faneritik, yaitu bila kristal mineral mudah dibedakan dengan mata telanjang, yang disebabkan ukurannya yang relatif besar dan seragam. Tekstur ini  terbentuk akibat pembekuan magma yang terjadi pada suhu yang relatif sama dalam kurun waktu yang sangat lama sehingga kristal mineralnya seragam. 
        • Afanitik, yaitu bila kristal mineral sulit dibedakan dengan mata telanjang dan harus dibantu menggunakan lup, yang disebabkan ukurannya yang relatif kecil. Tekstur ini terbentuk akibat pembekuan magma yang terjadi pada suhu yang relatif sama, tetapi terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat/cepat sehingga kristal yang terbentuk berukuran halus/afanit. 
      • Inequigranular, yaitu tekstur dimana kristal yang menyusun batuan memiliki ukuran yang berbeda-beda/tidak seragam. Pada tekstur ini terdapat kristal mineral yang lebih besar (Fenokris) dan adanya kristal mineral yang berukuran halus (massa dasar). Tekstur ini diinterpretasi terbentuk akibat adanya suhu pembekuan yang berbeda, yang disebabkan oleh terjadinya perpindahan magma dari bawah (ketika fenokris terbentuk), menuju ke permukaan (massa dasar terbentuk dengan suhu lebih rendah). Terbagi 2: 
        • Faneroporfiritik, yaitu bila massa dasar yang menyusun batuan masih bisa diidentifikasi dengan mata telanjang
        • Porfiroafanitik, yaitu bila massa dasar yang menyusun batuan bersifat afanit atau sulit diidentifikasi dengan mata telanjang. 
    • Ukuran Kristal 
                    Ukuran kristal merupakan manifestasi atau penciri dari kecepatan pembekuan magma, dimana semakin besar kristal mineral yang terbentuk menunjukkan bahwa semakin lambat laju pembekuan magma yang terjadi. Sebaliknya bila kristal mineral yang terbentuk semakin berukuran halus, hal tersebut menunjukkan bahwa pembekuan magma terjadi dalam waktu yang semakin singkat. 
 Tabel Klasifikasi ukuran butir kristal mineral 
Cox, Price, Harte
W.T. Huang
Heinric
Halus
< 1 mm
< 1 mm
< 1 mm
Sedang
1-5 mm
1-5 mm
1-10 mm
Kasar
>  5 mm
5-30 mm
10-30 mm
Sangat Kasar
> 30 mm
> 30 mm
    • Hubungan antar kristal 
                    Hubungan antar kristal merupakan kenampakan batas-batas antar kristal mineral dengan mineral lain yang menyusun satu batuan. 
      • Euhedral, yaitu bila antar kristal mineral memiliki bidang batas yang sempurna dan jelas. 
      • Subhedral, yaitu bila antar kristal mineral sebagian dibatasi oleh bidang batas yang jelas dan sebagian lagi tidak jelas. 
      • Anhedral, yaitu bila antar kristal mineral memiliki bidang batas yang tidak jelas/tidak sempurna. 
  • Komposisi Mineral 
                Komposisi mineral merupakan mineral-mineral apa saja yang menyusun dalam suatu batuan. Komposisi mineral pada batuan beku non-fragmental sesuai pada Bowen Reaction Series. Komposisi mineral tersebut diidentifikasi lalu dibuat persentasenya dalam suatu batuan. Berdasarkan kandungan silika (SiO2) komposisi batuan beku dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: 
Tabel Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan silika 


Kandungan Silika
Nama Batuan
> 66 %
Batuan beku Asam
52-65 %
Batuan beku Intermediet
45-51 %
Batuan beku Basa
< 45 %
Batuan beku Ultrabasa
               Sedangkan bila dilihat dari kelimpahan mineral mafik dibagi menjadi: 
Tabel Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan mineral mafik 

Kandungan Mineral Mafik
Nama Batuan
< 30 %
Batuan beku Leucocratic
30-59 %
Batuan beku Mesocratic
60-90 %
Batuan beku melanocratic
> 90 %
Batuan beku Hypermelanic
 
Berikut ini adalah beberapa klasifikasi Batuan beku Non-fragmental: 
 
 Klasifikasi batuan beku menurut Russel B. Travis, 1955
 Klasifikasi Thorpe and Brown, 1985 
    Share:

    3 comments:

    1. Sands Casino & Resort - Tucson, AZ - SEPT Casinos
      Nestled among the desert sands, Sands Casino & Resort has 메리트 카지노 주소 a septcasino convenient location on the San Andreas Trailway that's as close to 인카지노 the rest of

      ReplyDelete
    2. The 3-Piece Titanium Tube | Lead-Titanium.com
      This steel model is 넷마블 포커 a 2" 강원 랜드 칩 걸썰 long, 먹튀검증사이트 3" diamond 해외배당 (2-Dimensional) design with a top-shelf Titanium Tube design. Its shape is slightly

      ReplyDelete

    Labels